Kebanyakan orang memilih deposito sebagai produk investasi karena merasa aman dan berisiko kecil. Padahal, banyak pilihan investasi lain yang memang berisiko lebih tinggi namun dengan target hasil lebih menguntungkan, seperti reksadana. Banyak yang berinvestasi dalam jangka pendek, menengah, dan panjang di deposito karena takut risiko. Padahal risiko harus dikelola, bukan dihindari.
Istilah reksa dana mungkin terdengar sangat asing ditelinga masyarakat Indonesia, jangankan masyarakat umum, mahasiswa ekonomi saja belum tentu tau,,hehehehe.
Apaan sih reksa dana ?
Reksadana adalah suatu instrumen investasi yang menjadi wadah untuk menampung dana dari masyarakat yang kemudian dana tersebut akan dikelola oleh manajer investasi (MI) yang telah memiliki lisensi ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/securities lainnya. Selama ini masyarakat beranggapan kalau mau berinvestasi di pasar modal pasti membutuhkan dana yang cukup besar, nah salah satu solusinya adalah reksa dana. Reksa dana pada prinsipnya merupakan salah satu alternative bagi masyarakat untuk berinvestasi dipasar modal dengan modal yang kecil hanya dengan uang 200ribu masyarakat bisa berinvestasi di reksa dana. Setelah tahu pengertian dari reksa dana, pasti orang-orang bertanya,,aman g sih investasi di reksa dana, nanti dibawa kabur lagi uangnya? Keuntungannya gimana?. Sebagai investor tentu anda ingin dana anda aman dong, nah salah satu caranya kenali perusahaan sekuritas tempat anda akan berinvestasi apakah memiliki track record yang baik dan kalau bisa sekuritas tersebut dimiliki oleh Negara alias plat merah..hehe.. kemudian yang sering ditanya para calon investor adalah keuntungannya gimana?. Sebelum menjawab pertanyaan ini, saya akan menjelaskan jenis-jenis dari reksa dana itu sendiri.
Jenis-jenis reksa dana;
- Reksa Dana Pasar Uang RDPU melakukan sebagian besar investasinya ke efek-efek hutang berjangka kurang dari setahun, misalnya deposito, SBI, obligasi, dan surat berharga lainnya. Ia memiliki risiko terendah, begitu juga return-nya, terkecil dibandingkan Reksa Dana lainnya. Untuk para calon investor yang baru pertama kali membeli Reksa Dana, atau ingin mencoba berinvestasi dengan horison kurang dari setahun, jenis ini paling cocok sebab fluktuasinya tidak terlalu tajam. Hasilnya pun di atas tabungan dan deposito. Untuk saat ini, return RDPU berkisar antara 7 sampai 10 persen atau sekitar 2-3% diatas bunga deposito per tahun tanpa dipotong pajak.
- Reksa Dana Pendapatan Tetap Reksa Dana jenis ini menaruh sebagian besar investasinya (minimum 80 persen) pada obligasi atau surat hutang berjangka pendek, menengah, sampai berjangka panjang. Sementara sisanya boleh ditempatkan dalam instrumen keuangan lainnya. Disebut Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) karena obligasi sebenarnya memiliki sistem pembayaran bunga dengan tingkat bunga tertentu seperti deposito, namun obligasi dapat diperjualbelikan sebelum jatuh tempo di pasar sekunder. Dalam kurun-kurun waktu tertentu, 3 bulan sekali, 6 bulan sekali, atau setahun sekali, akan dibagikan dividen. RDPT memiliki potensi keuntungan investasi lebih besar daripada RDPU, sekitar 12 sampai 15 persen per tahun. Namun risikonya juga lebih tinggi. Selain risiko fluktuasi suku bunga, ada pula risiko gagal bayar karena perusahaannya bangkrut. Namun jika obligasi yang dimasukkan dalam portofolio reksa dana ini sebagian berasal dari obligasi pemerintah, maka resiko gagal bayar pun bisa diabaikan. Mereka yang cocok dengan investasi jenis ini adalah mereka yang mempunyai tujuan investasi jangka menengah dan profil risikonya juga sedikit lebih “berani” dibandingkan dengan investor RDPU.
- Reksa Dana Saham
RDS adalah Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari portofolio yang dikelolanya ke dalam saham. Karenanya, jenis Reksa Dana ini memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gainmelalui kenaikan harga saham. Jenis investor yang sesuai dengan Reksa Dana jenis ini adalah mereka yang berani mengambil risiko kehilangan sebagian dari pokok investasi mereka dalam jangka pendek, tetapi mendapatkan keuntungan signifikan dalam jangka panjang. Mereka yang mempunyai tujuan investasi jangka panjang juga cocok, misalnya untuk persiapan masa pensiun bagi para eksekutif muda atau tabungan persiapan kuliah S1 dan S2 serta bagi mereka yang persiapan untuk biaya menikah.Yang jelas, jangan membeli kemudian menjual kembali dalam jangka pendek, risiko kerugian akan menjadi besar. Dan, pantaulah harga saham yang mudah berubah (volatile) melalui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun reksa dana saham ini memiliki kecenderungan naik setiap bulannya, adapun return dari reksa dana saham ini berkisar antara 15-35% setahun. Berinvestasi di Reksa dana saham sangat baik jika dilakukan secara kontinyu dan jangka panjang. Kemudian lihat siapa yang akan tersenyum diakhir tahun. - Reksa Dana Campuran RDC dapat melakukan diversifikasi portofolio pada surat-surat berharga secara lebih fleksibel. Hal ini membuat MI dari RDC lebih leluasa mengatur komposisi portofolionya sesuai dengan kondisi yang sedang terjadi di pasar. Misalnya, harga saham di pasar sedang berpotensi mendatangkan return yang baik, sedangkan kondisi obligasi di pasar tidak begitu baik, maka agar mendatangkan keuntungan yang maksimal, MI mengalokasikan dana lebih banyak ke saham daripada obligasi. Potensi risk and return dari RDC secara teoritis berada di tengah-tengah antara RDPT dan RDS, sehingga investor yang kurang berani menerima risiko yang terlalu besar namun ingin memperoleh hasil yang agak lebih besar, dapat memilih RDC. RDC juga cocok bagi mereka yang mempunyai tujuan investasi lebih lama daripada RDPU dan RDPT, tapi lebih sebentar dari RDS (sekitar 3 sampai 5 tahun). Tujuan investasi jenis ini misalnya untuk orang tua yang sedang mempersiapkan biaya sekolah lanjutan pertama untuk anaknya yang baru duduk di bangku SD.
Nah udah jelaskan gimana keuntungan berinvestasi di reksadana, dibandingin nabung dibank, aduh sudahlah, g bakal dapet apa-apa deh. Kalau saya pribadi lebih memilih reksa dana saham dan reksa dana campuran sih, karena apa? yang pertama jelas tingkat keuntungannya lebih besar dibandingkan dengan reksa dana lain, ya walaupun resikonya juga paling besar, tapi dalam dunia investasi berlaku mutlak high risk, high return. Resiko bisa diminimalisir bahkan bisa hilang, jika dikelola dengan baik, contohnya nih, kalau mau investasi di reksa dana saham dan campuran jangan jangka pendek karena fluktuasi harga saham itu berlangsung sangat cepat bahkan dalam hitungan detik bisa turun bisa naik, namun jangan lupa perhatikan komposisi portofolio saham dari reksa dana saham tersebut. Kebanyakan orang takut mau investasi di reksa dana saham karena menurut mereka reksa dana saham ini hampir sama dengan investasi di saham, dimana harga berfluktuasi dengan cepat dan kemungkinan potensi loss-nya sangat besar namun tentu diimbangi dengan return yang besar pula,,hehe..Logikanya nih kalo mau investasi direksa dana saham, kan reksa dana saham ini dibentuk dari berbagai macam saham dari berbagai sector (alias portofolio sedangkan kalau saham kan individual), baik sector pertambangan, property, consumer, perbankan, dan lain-lain. Misalnya saham dari sector pertambangan sedang turun, namun saham dari sector property naik, otomatis kerugian dari penurunan harga saham dari sector pertambangan akan tertutupi. Satu lagi, penurunan harga saham tidak akan berlangsung lama bahkan dalam jangka pendek maupun panjang akan naik secara kontinyu. Siapa sih yang g butuh hasil-hasil tambang, harga tanah dan property tiap tahun juga bakal naik kan, dari sector konsumsi, masyarakat Indonesia belahan mana yang g suka makan mie instan, beras?inilah salah satu penyebab keuntungan berinvestasi jangka panjang di reksa dana saham. Namun perlu diingat reksa dana saham dan reksa dana- reksa dana lainnya pernah mengalami posisi minus, pada tahun 2008, yaitu pada saat krisis global subprime mortgage dari amerika, tapi setelah itu kinerja reksa dana saham rebound dengan cepat, bahkan tahun 2009 dan tahum 2010 merupakan masa keemasan reksa dana saham. Intinya kalau mau investasi di pasar modal itu jangan mudah panik da serakah^^.. slow but sure lah and let your return runs.
P.S : berhubung mau puasa nih, ane sekalian mau minta maaf lahir dan batin, maaf kalau selama ini banyak salah omong,, maklum suka nyeplos,,:D minal aidin walfaidzin y.